Rabu, 31 Maret 2010

Ketika Cinta Menghampiri Diri

Sebuah puisi karya Ahmad Wali Radhi.

Allahu Rabbul Izzati…
Jika Cinta kan menghampiri diri
Jangan biarkan Cinta kepada-Mu hilang di hati..
Perkenankanlah selalu tuk selalu Mencintai-Mu..
Sepenuh hati dan Ketulusan diri

Allahu Rabbul Izzati…
Hanya kepada-Mu Cinta Hakiki
Cinta yang mengantarkan Keindahan sesungguhnya…
Cinta dengan kebersihan jiwa hati..
Cinta untuk mendapatkan Keridhoan-Mu

Allahu Rabbul Izzati…
Cinta itu pasti kan datang menghampiri diri
Berikanlah Cinta kepada seorang insan mulia..
Yang didalam dirinya selalu ada keinginan..
Keinginan dengan tujuan Keridhoan-Mu
Itulah Bidadari Surga Dunia..

Bidadari Surga Dunia..
Berhiaskan Iman dan Taqwa
Wajah indah berseri..
Karena air wudhu keseharian dirinya.

Bidadari Surga Dunia..
Idaman semua wanita sholihah
Cerminan seorang berhati mulia
Yang selalu terpatri dalam dirinya..

Bidadari Surga Dunia..
Ada cahaya yang terpancar di wajah
Menerangi dunia dengan sinar yang menyilaukan
Karena Kemulian dan Keindahan dirinya……

Bidadari Surga Dunia..
Dengan rona merah di wajah
Dengan Senyum semanis madu
Yang selalu menghiasi kecantikannya…

Bidadari Surga Dunia..
Akhlaqul karimah perhiasan dunia
Ilmu sebagai jalan menuju surga..
Dunia menjadi ladang akhirat bagi dirinya
Untuk mencapai Cinta Allah Ta’ala…

Allahu Rabbul Izzati…
Dalam dunia yang merana…
Dunia yang nantinya kan binasa
Dunia kerakusan dan keserakahan manusia..
Dapatkah bertemu dengan dirinya..
Mencintai seorang Bidadari Surga Dunia…
Mencintai karena untuk mendapatkan Keridhoan-Mu

Allahumma Rabbanaa Aamiin….

Selasa, 30 Maret 2010

Ayah! Shalat Subuh

dakwatuna.com - Suatu hari seorang anak sedang belajar di sekolahnya, dia baru kelas 3 SD. Di salah satu pelajaran, seorang guru menjelaskan tentang shalat subuh dan dia menyimaknya dengan seksama. Mulailah gurunya berbicara tentang keutamaan dan pentingnya shalat subuh dengan cara yang menggugah, tersentuhlah anak didiknya yang masih kecil itu. Terpengaruhlah seorang anak kecil tadi oleh perkataan gurunya sementara ini dia belum pernah shalat subuh sebelumnya dan juga keluarganya.

Ketika dia pulang ke rumah, berfikirlah dia bagaimana caranya supaya bisa bangun untuk shalat subuh besoknya. Dia tidak mendapatkan caranya selain tidak tidur semalaman sampai bisa melaksanakan shalat subuh. Dia melakukan caranya itu. Dan ketika mendengar azan, bergegaslah dia untuk menjalankan shalat subuh. Tetapi ada masalah bagi anak kecil ini untuk sampai ke masjid karena letaknya jauh dari rumahnya. Dia tidak bisa berangkat sendirian, maka menangislah dia dan duduk di depan pintu. Tetapi tiba-tiba dia mendengar suara sepatu seseorang dari arah jalan, dibukalah pintu dan keluarlah segera dari rumahnya. Nampaknya kakek ini menuju masjid. Anak kecil ini melihat sang kakek dan dia kenal. Kakek ini adalah kakek temannya, Ahmad. Anak kecil ini mengikuti Kakek Ahmad di belakangnya dengan rasa khawatir dan perlahan-lahan dalam berjalan, jangan sampai Si kakek merasa diikuti dan melaporkan dia ke keluarganya dan yang kemungkinan akan menghukumnya. Berjalanlah peristiwa ini seterusnya sampai pada suatu ketika Si kakek dipanggil oleh Allah Pemilik jiwa dan raganya. Si kakek wafat.

Anak kecil mendengar kabar ini, tertegunlah dia dan menangis sejadi-jadinya. Ayahnya sangat heran melihat kondisi seperti ini, kemudian bertanyalah kepada anaknya, “wahai anakku kenapa kamu menangis sampai seperti ini, dia itu bukan teman bermainmu dan bukan pula saudaramu yang hilang?” Anak kecil itu melihat kearah ayahnya dengan berlinang air mata penuh kesedihan, dan berkata kepada ayahnya, “seandainya yang meninggal itu ayah, bukan dia.” Bagai disambar petir dan tercenganglah seorang ayah kenapa anaknya yang berkata dengan ungkapan seperti itu, dan kenapa begitu cintanya anaknya kepada si kakek? Anak kecil menjawab dengan suara parau, “Aku tidak kehilangan dia karena hal-hal yang ayah sebutkan.” Bertambah heran ayahnya itu dan bertanya, “lalu karena apa?” Anak itu menjawab, “karena shalat ayah….karena shalat!” Kemudian anak itu menambahkan pembicaraannya, “Ayah, kenapa ayah tidak shalat subuh? Kenapa ayah tidak seperti si kakek dan seperti orang lain yang aku lihat?” Berkata ayahnya, “dimana kamu melihatnya?” Anak kecil itu menjawab, “di masjid.” Berkata lagi ayahnya, “bagaimana kisahnya?” Maka berceritalah anak kecil itu kepada ayahnya tentang apa yang dilakukan selama ini. Tersentuhlah seorang ayah oleh anaknya, lembutlah hati dan tubuhnya, jatuhlah air matanya, dipeluklah anaknya, dan semenjak peristiwa itu, ayah anak itu tidak pernah meninggalkan shalat satu waktupun dan semuanya dilakukan di masjid. (athfal lakin du’ah)

Sumber dakwatuna.com

Senin, 29 Maret 2010

Bersabar dan Memberi Maaf Lebih Baik Daripada Mengambil Pembalasan

Dalam kehidupan sehari hari, kita senantiasa di uji oleh Allah salah satunya kesabaran. Ujian kesabaran itu bisa disaat kita sedang merasa dianiaya/dihina/dizholimi oleh teman atau orang lain. Disaat kita merasa dihina oleh teman, saudara atau orang lain, pasti kita ingin membalasnya. jikalau kita tidak sabar atau menerima hinaan teman/saudara, tentunya pasti kita ingin membalas hinaan tersebut dengan balasan teriakan, hingga urat leher keluar, disaat itu kata-kata kotor senantiasa keluar dari mulut kita. Bahkan aju jotos pun dapat terjadi. Namun teman, Allah telah mengajarkan kepada kita disaat kita sedang dianiaya atau dizholimi. Seperti dalam surat QS. as-Syura (42) : 39-42 dibawah ini :

Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosapun atas mereka.
Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.(QS. as-Syura (42) : 39-42)


Nah,sekarang sudah tahu kan bagaimana kalau kita sedang terhina atau teraniaya. Semoga dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidaklah pantas seorang muslim mengumbar kata-kata kotor dihadapan saudaranya disaat merasa teraniaya. Alangkah baiknya kalau kita gunakan untuk berdoa, berdoa semoga Allah memaafkan teman atau saudara kita yang menghina, dan berdoa untuk keinginan kita yang belum terkabul. Alangkah baiknya jikalau kita membela diri dengan mencari waktu yang tepat untuk mengajak berkomunikasi, mengapa teman/saudara kita menghina atau menganiaya kita, mungkin ada miskomunikasi yang membuat teman atau/saudara kita marah hingga menganiaya kita.

Dalam doaku melalui tulisan ini, Semoga kita termasuk golongan orang yang bersabar
dan mudah untuk memberikan maaf kepada teman/saudara. Amin

Kamis, 25 Maret 2010

Semua Perbuatan Manusia Dicatat oleh Malaikat dan Akan Mendapat Balasan Yang Seimbang

Tak terasa di tahun 2010 ini sudah mau mendekati bulan April. Begitu cepatnya hingga diri ini lupa, apa saja yang
telah dipersiapkan buat bekal di akhir nanti. Tak terasa besok sudah hari jumat, pertanda kalau mau libur kantor..hohoho, padahal rasanya baru kemaren libur. Pagi-sore disibukan dikantor, malam digunakan untuk merebahkan tubuh (istirahat) setelah itu kembali ke pagi lagi..begitu dan begitu terus...Huh amal kebaikan apa saja yang telah diperbuat, padahal malaikat Allah setiap harinya mencatat amal kita, Allahpun tidak tidur, Dia senantiasa mengawasi kita. Sungguh meruginya kalau sehari hari kita hanya disibukan oleh kehidupan dunia tanpa melakukan amal kebaikan. Seperti dalam firmanNya :
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
Dan mereka sekali-kali tidak dapat ke luar dari neraka itu.
Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.(QS. al-Infithar (82) : 10-18)


Melalui tulisan ini, hamba berdoa "Semoga kita semua bukan termasuk golongan orang yang merugi ya Allah.Amin.". Ayuk sama sama kita mengoptimalkan waktu yang masih diberikan untuk senantiasa mendapatkan keridoanNya.Meskipun Malaikatnya mencatat setiap saat perbuatan kita, tidak ada salahnya kita hitung hitung kembali amal kebaikan kita untuk bekal dihari akhirat nanti apakah sudah cukup atau belum. Dan semoga kita mendapatkan apa yang telah dijanjikanNya yaitu SurgaNya. Amin

Senin, 22 Maret 2010

Selamatkan Masjidil Aqsha

dakwatuna.com – Kami, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyaksikan perkembangan yang sangat menyedihkan atas arogansi Zionis Israel terhadap masjid al-Aqsha. Dalam beberapa hari terakhir ini Zionis Israel dengan sengaja secara terus menerus dan semakin berani melakukan penodaan terhadap Masjid Suci Al Aqsha, kiblat pertama umat Islam.

Puncak penodaan itu mereka tunjukkan beberapa hari sebelum peresmian sinagoge Al Kharaab yang terletak tidak jauh dari Masjid Al-Aqsha. Mereka menutup sejumlah sekolah Islam yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa. Di samping itu mereka juga menyerbu beberapa rumah di sekitarnya dan mengusir jamaah shalat yang sedang beri’tikaf dan menutup semua pintu akses ke Masjid
Al-Aqsha.

Menyikapi arogansi tentara Israel tersebut, kaum muslimin di Palestina terutama yang tinggal di wilayah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha tidak berpangku tangan. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mencegah tindakan semena-mena tentara Israel terhadap masjid suci Al-Aqsha. Para pemuda, remaja bahkan orangtua laki-laki maupun perempuan bahu-membahu untuk
menghentikan dan memprotes arogansi Zionis Israel. Meski peralawan saudara-saudara kita ini harus ditebus puluhan orang yang dijebloskan ke dalam penjara dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka.

Atas kelancangan dan kedzaliman Zionis Israel ini, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyatakan resolusi sebagai berikut:

1. Mengutuk dan mengecam keputusan pihak Zionis Israel yang terus-menerus melakukan penodaan terhadap Masjid Al-Aqsha.
2. Menolak makar dan usaha jahat Zionis yang berusaha meruntuhkan Masjid Al-Aqsha dan mendirikan Solomon Temple di atasnya.
3. Menolak keputusan zionis Israel yang terus mengusir warga al-Quds dan merampas tanah-tanah umat Islam.
4. Meminta Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen Luar Negeri dan Departemen Agama, untuk segera mengirim nota keberatan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk menghentikan ulah jahat Zionis Israel ini.
5. Mendesak Pemerintah RI untuk memainkan peran politik dan lobi internasional di tingkat dunia melalui Dewan Keamanan PBB,di tingkat regional melalui ASEAN, dan di dunia Islam melalui Organisasi Konfrensi Islam (OKI), untuk segera mengadakan sidang darurat membahas dan mengutuk kekejaman Zionis Israel ini.

6. Menyerukan kepada Umat Islam Indonesia untuk melakukan berbagai aksi protes menentang kebijakan Zionis Israel yang telah mengotori dan menginjak-injak tempat suci umat Islam berupa masjid di Palestina, dan menghimpun dana untuk memperbaiki masjid-masjid yang telah dirusak Zionis Israel itu.

Demikian resolusi kami, Allahu Akbar wa lillahilhamd

Jakarta, 17 Maret 2010

Ketua Umum KNRP

Suripto, SH

Sumber : dakwatuna.com