Senin, 22 Februari 2010

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

Semoga Bermanfaat, Untuk Yang Selama Ini Tidur, Yuk Sama-sama Bangun
Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.
Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,
di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam
Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam
Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.
Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu
kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.

Bertemu Sang Ayah
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat sakit,
kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak," tuturnya.
Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. "Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," ucapnya. Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian,
kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun. Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini,
memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu.
Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya
sama. Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia," kata wanita tersebut.
Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang. Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut
sahadat. Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain.
Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri
orang lain. Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabk an selama di dunia. Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu
kepada orang lain. (bersambung)

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (2-Habis)
Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV
Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri
Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan
tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk
berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi 'Husnul Khotimah'. Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah. Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian
disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad
Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu
untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi
di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi
makan fakir miskin. Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya 'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad," katanya. Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat. Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan. Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bias memberikan pertolongan, " ujarnya.
Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut. Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. "Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."

Kejadian Aneh
Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV. Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin. Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, "Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari," kata sang paman menutup kisah tersebut
Sumber : http://www.mail-archive.com/feforum@yahoogroups.com/msg00027.html

Kamis, 18 Februari 2010

Kisah Cinta Sebuah Keluarga.....

















Senin, 15 Februari 2010

KERJA ADALAH...

Hari ini, aku pun pulang kantor lebih awal dari biasanya. Tampak ditempat absen masih sepi, hanya satu dua orang yang kulihat. Tiba tiba penglihatanku tertuju pada sebuah papan spanduk yang ada pada pintu keluar. Aku pun sejenak membaca pesan yang ada di spanduk tersebut.


Sudah 1 tahun saya menikmati dunia kerja. Dalam benakku timbul pertanyaan
Apakah yang sudah kamu lakukan selama 1 tahun ?
Apakah sudah sesuai dengan pesan yang di spanduk di tersebut?
Duh, Duh kemana aja selama 1 tahun. Hari ini pun diingatkan kembali kalau
KERJA ADALAH RAHMAT, KERJA ADALAH AMANAH, KERJA ADALAH PANGGILAN, KERJA ADALAH AKTUALISASI, KERJA ADALAH IBADAH, KERJA ADALAH SENI, KERJA ADALAH KEHORMATAN, KERJA ADALAH PELAYANAN
Semoga diri ini sanggup memegang amanah ini dengan baik, menjadi seorang Pegawai yang baik,baik dan baik lagi, berguna untuk bangsa dan Negara. Amin

Selasa, 09 Februari 2010

Satu Inginmu

Semoga cerita dibawah ini bermanfaat untuk menyejukan hati...

Sore itu matahari bersinar cukup terik. Ba'da Ashar disebuah kota kecil di sebuah ruangan rumah kami...mataku tak lepas memandang laki-laki dengan rambut yg setengah memutih di kepalanya. Begitu khusyuk...begitu tenang...dan dengan diamnya aku tahu... ia sedang tidak ingin diganggu ketenangannya...Tak lepas kutatap laki-laki itu...menunggu dia mengatakan sesuatu, atau bercerita apa saja tentang dunia...
Tiba-tiba dia menatapku dan berkata..."Sayang...mau bantu papa nak?"..ooohh...akhirnya! dia bergeming dan berkata sesuatu kepadaku..."Ya papa...apa itu?" Tapi yanti ndak mau kalo disuruh yg susah-susah!" seperti biasa aku selalu berusaha bersilat lidah pada lelaki itu.."Ndak...ndak susah kok sayang...yanti hanya menyimak papa membaca surat ini...nanti kalau ada yang salah...tolong papa dikoreksi..." seraya memberikan buku kecil tersampul rapi yg sedari tadi dibacanya kepadaku..."Apa ini pa?"...oooo ...Al-Quran?" Dahiku mengerenyit seketika...hmm apa maksudnya ini? Tetapi..tatkala laki-laki itu mulai membaca Ta'awudz...ahh..barulah aku mengerti...dia ingin bacaan Qur'annya disimak olehku....

Tak terasa satu jam berlalu sudah...lantunan ayat suci itu dibacanya dengan tartil dan menawan...Subhanallah...alangkah pintarnya laki-laki ini pikirku...menghafal begitu banyak ayat yg tertulis di buku kecil ini hanya dengan sangat sedikit kesalahan...
...Lama aku terdiam membisu...sembari berfikir keras...bagaimana cara lelaki ini menghafalnya?? Tak lepas mataku memandang penuh tanya..."Pa...bagaimana cara papa menghafal ayat-ayat ini? mengapa papa menghafalnya? untuk apa? dan kenapa papa mau bersusah susah menghafalnya?" kuserang lekaki itu dengan beribu tanya yang sedari tadi kutahan dengan segenap kesabaran...seperti biasa...lelaki itu hanya tersenyum bijak...tertunduk, diam sejenak..dan kemudian menatapku dengan pandangan nan lembut dan tajam..."Nak...ini adalah Al-Quran...didalamnya ada kalam Allah, beribu ilmu dan hikmah...sejarah..aturan hidup dan mukjizat hingga akhir dunia...Kakekmu adalah seorang penghafal Al Quran, begitu pula ayah kakekmu dan kakek dari kakekmu...dan papa ingin tradisi ini terus berlanjut pada keluarga kita... Maukah engkau...anak sholehah papa meneruskan tradisi ini?" sorot mata lembut itu dengan penuh harap menembus ke kedalaman hatiku..aku hanya diam membisu...menghafal Al Quran? Tanyaku dalam hati.. “Karena Allah berjanji, barang siapa yang menghafalkan Al-Quran, maka dia niscaya akan termasuk bagian dari keluarga Allah! Papa kembali melanjutkan perkataannya dengan lembut tapi dalam. Aku hanya diam....tidak tahu harus berkata apa."Yanti mau pa, tapi yanti ndak janji...soalnya begitu banyak yg harus dihafal..sepertinya mustahil untuk menghafal seluruh isinya...jawabku dengan tatapan polos dan lugu...laki-laki itu tertawa tertahan...tersenyum begitu bahagia…hingga terlihat lesung pipinya yg dalam..

Waktu berjalan begitu cepat. Segala peristiwa terjadi silih berganti. Tetapi peristiwa hari itu tetap melekat dalam kenangan masa kecilku. Papa tidak pernah memaksaku untuk menghafalkan Al-Quran pun tidak memasukkanku ke pesantren Al-Quran. Tapi hampir setiap hari aku melihat papa berinteraksi dengan Al-Quran. Dia begitu mencintai segala sesuatu yang berhubungan dengan Al-Quran. Hingga entah mengapa dan bermula dari mana, akhirnya 4 dari kami 7 bersaudara menjadi pengajar taman Al-Quran. Dan aku tahu, walaupun papa tidak pernah mengatakan apapun, sorot mata bahagia selalu terpancar dari sejuk matanya, ketika aku mencium takzim punggung tangannya setiap magrib pamit untuk pergi ke mesjid mengajar murid-muridku.

Beratnya deraan hidup dan masalah yang mengantam menguji keimanan, membuat papa teserang stroke and penyakit jantung. Penyakit yang menimpa dirinya tidak membuat papa berhenti berinteraksi dengan Al-Quran. Bahkan dalam sakitnya, yang mengharuskan dirinya sholat sambil duduk, semakin menambah kuat interaksinya dengan Al-Quran. Dalam satu bulan bisa dipastikan papa bisa tiga kali menghatamkan Al-Quran. Selalu, setiap subuh hingga matahari sepenggalan, papa terlihat khusyuk di depan Al Quran besarnya, dilanjutkan dengan do’a yang teramat sangat panjang. Aku tidak tahu, permintaan apa saja yang dipanjatkan papa kepada Allah sehingga begitu panjangnya. Dan selalu, bila aku merasa tidak enak badan atau sedang mempunyai masalah berat, aku akan mendengarkan papa membaca Al-Quran, duduk disampingnya sampai aku tertidur lelap hingga kemudian terbangun dengan perasaan yang lebih sejuk dan tentram.

Kemudahan yang diberikan Allah kepada kami bersaudara dalam menempuh pendidikan, kurasa adalah karunia yang Allah berikan lewat do’a panjang papa yang tiada kenal lelah. Aku ingat, dihari ketika aku menjalani sidang sarjana, semenjak keberangkatanku ke kampus di pagi hari, hingga kemudian aku kembali lagi ke rumah ba'da dzuhur dengan membawa gelar sarjanaku, aku temui papa sedang berada di atas sajadahnya dengan Al-Qurannya. Beliau meneteskan air mata bahagia ketika kucium punggung tangannya dan kuberitakan aku lulus sidang sarjana dengan segala kemudahan yang diberikan oleh Allah. Satu pernyataan yang tidak akan mungkin pernah aku lupakan adalah, ketika papa berkata, semenjak kepergianku ke kampus dia tidak berhenti berdzikir dan ber do’a agar aku diberi kemudahan dalam berbicara seperti kemudahan yang diberikan Allah kepada Nabi Musa. Subhanallah!

Hari ini aku sedang berjuang keras menuntaskan tahap terakhir dalam pendidikan tertinggiku. Salah satu janji kepada ayahanda tercinta yang harus aku tunaikan. Dan aku sangat pahami, perjalanan panjang hingga aku berada di tahap ini semata adalah karena karunia Allah dan do’a panjang papa selepas dia menghatamkan Al-Quran mulia. Masih ada janji yang harus kuperjuangkan untuk ditunaikan. Dan aku sangat sadari, itu bukan pekerjaan sembarangan pun bukanlah pekerjaan yang ringan. Peristiwa ba’da ashar di kota kecil kelahiranku, adalah janji yang tidak pernah aku ucapkan pada ayahanda. Tetapi bagiku, bila aku bisa mewujudkannya, adalah bukti baktiku kepada ayahanda yang telah mengajarkan dan mengenalkanku kepada kemuliaan dan keindahan Al-Quran. Teman setia yang selalu ada dan selalu memberikan nasihat kepada kemenangan.

Hari ini genap 6 tahun papa memenuhi janjinya untuk kembali kepada Dzat yang telah menciptakannya. Jum’at pagi nan syahdu…dari jendela apartemenku, kutatap salju yang turun satu persatu. Kutatap hamparan putih dihadapanku, seraya kukirim do’a selepas menuntaskan hafalan Quranku. Ya Allah, sejukkanlah alam barzah ayahandaku dengan dinginnya air salju. Jadikanlah kesabaran dan ketegarannya dalam mendidik kami putra putrinya sebagai amalan yang terbaik dan tiada terputus pahalanya di hadapan-Mu. Dan jadikan amalan Quran-nya sebagai teman setia dan pembelanya di alam sana. Amiin.

Samar tedengar merdu lantunan surat Al-Fath kesayangan ayahanda di telingaku…Inna fatahnaa laka fathammubiynaa…. Surat yang selalu papa baca bila beliau didera sedih dan bahagia, surat yang selalu kubaca dengan segenap jiwa, bila rindu ini begitu mendera kepada ayahanda tercinta…. Semoga engkau menemui kemenangan di alam sana papa…Tunggu ananda, semoga bisa mempersembahkan mahkota kemuliaan bagimu sebagai hadiah dari Rabb kita. Nantikan ananda, semoga kita bersua dalam majelis, dimana kita bisa bersama menuntaskan bacaan Al-Quran kita hingga mencapai tempat tertingggi untuk berjumpa dengan Rabb kita. Amiin.

I’ll always love you papa…yesterday, now and forever!


Sumber : http://eramuslim.com/oase-iman/satu-inginmu-oleh-mardiyati-ismail.htm

Senin, 08 Februari 2010

Review buku : 10 Langkah Terbaik Dalam Kehidupan

Gelisah, resah, tidak bahagia atau mungkin juga tidak mampu menikmati hidup. Dari ringan hingga berat. Mengapa rasa itu ada dan bagaiamana mengatasinya ?

Pernahkah kita berpikir bahwa kegelisahan, keresahan dan juga ketidakbahagiaan terkadang berawal dari langkah hidup yang tidak ada pada tempatnya. Kita hidup tetapi tidak tahu bagaimana mencari ilmu yang berguna untuk hidup. Kita bergaul tapi tidak tahu bagaimana menjelaskan sesuatu dengan aturan Allah. Kita mencari kebebasan tetapi malah jatuh dalam kebinasaan karena tidak tahu dalam rangka apa kebebasan itu.

Nah, buku 10 Langkah Terbaik Dalam Kehidupan menjawab semua pertanyaan bagaimana kita mengaitkan jalinan setiap langkah kehidupan menjadi langkah terbaik dalam hidup kita. Buku ini menjelaskan setiap perilaku yang akan membuat kehidupan kita menjadi sebuah perjalanan hidup yang indah. Bagaimana merajut cerita kehidupan antara satu perilaku dengan perilaku lainnya sehingga kita merasa hidup ini menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani. 10 item itu adalah melakukan sesuatu berdasarkan ilmu; sabar; memaafkan; memiliki sahabat sejati; berpikir tentang kebebasan; gaul tapi syar’I; rajin introspeksi diri; menjadi diri sendiri; hadapi dengan keberanian; dan berakhlak mulia. Ayuk ayuk baca, InsyaAllah kita mendapatkan pencerahan setelah mendapat buku ini.

Minggu, 07 Februari 2010

Kumpulan Gambar Kucing Lucu

Senin, 01 Februari 2010

3 Unlimited TOP juga


Bulan ini, saya berganti dari Indosat Im2 ke 3 Unlimited. Ternyata gak kalah lo sama Indosat Im2. Kalau Indosat Im2 sekarang kan 150 ribu/bulan, kalau 3 Cuma 85 ribu + PPN (95 ribu). Im2 kecepatan 256 kbps, kalau 3 kecepatannya 384 kbps. Ya lumayan buat menghemat ongkos pulsa. Hehehe
Mau Bukti, niiiih

Mau tahu settingan 3 di modem, saya memakai modem USB Sierra Wireless Compass 885 HSUPA USB Stick.

Username : 3data
Password : 3 data
APN : 3data
Jangan Lupa settingan Networknya "3G ALL

Selamat Mencoba,O..iya kalau mau beli 3 unlimited ditempat saya juga bisa harganya 115 ribu aja, belum ongkos kirim ya. hohohoho