Senin, 10 Mei 2010

Taaruf Vs Pacaran

Assalamu’alaikum wrb

Semoga limpahan kasih sayang-Nya, senantiasa terlimpahkan pada teman-teman semua. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang masih memberikan kesempatan jari tangan tuk menekan tombol huruf di keyboard, menulis, merangkai kata mengajak kepada kebaikan. Semoga bermanfaat.

Sering teman, adik, menanyakan, zae, mas, abang udah punya pacar belum, kapan mau menikah ?, jawabku hanyalah mohon doanya aja. Namun kadang saya jawab maaf tidak ada kamus dibenakku tuk pacaran, insyallah kalau udah siap zae melakukan taaruf saja, bukan pacaran, insyaallah lebih berkah. SO..ZAE SAY NO “PACARAN” .Pertanyaannya adalah apa sih bedanya pacaran sama taaruf.

Nah pada kesempatan ini, zae mengangkat tema mengenai taaruf versi pacaran.

Perbedaan Taaruf dan PACARAN

Tujuan :
- Taaruf (t) : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
- Pacaran (p) : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah …

Kapan dimulai
- t : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- p : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau saat taruhan dengan teman.

Waktu
- t : sesuai dengan adab bertamu.
- p : pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa.

Tempat pertemuan
- t : di rumah sang calon, balai pertemuan, musholla, masjid, sekolahan.
- p : di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik.

Frekuensi pertemuan
- t : lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
- p : lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu.

Lama pertemuan
- t : sesuai dengan adab bertamu
- p : selama belum ada yang komplain, lanjut !

Materi pertemuan
- t : kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
- p : cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.

Jumlah yang hadir
- t : minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (bertiga). maksimal tidak terbatas (disesuaikan adab tamu).
- p : calon lelaki dan calon perempuan saja (berdua). klo rame-rame bukan pacaran, tapi rombongan.

Biaya
- t : secukupnya dalam rangka menghormati tamu (sesuai adab tamu).
- p : kalau ada biaya: ngapel, kalau ngga ada absent dulu atau cari pinjeman, terus tempat pertemuannya di rumah aja kali ya? tapi gengsi dong pacaran di rumah doang ?? apa kata doi coba ??

Lamanya
- t : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- p : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.

Saat tidak ada kecocokan saat proses
- t : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan menyebut alasannya.
- p : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya.Sumber : http://halaqohdakwah.wordpress.com

Nah kan udah jelas kan bedanya taaruf sama pacaran. Buat teman teman yang berpacaran, kalau emang udah siap, mbok ya segera aja menikah, lebih halal, berkah, daripada banyak berbuat zina (zina hati, zina mata, dan zina lainya )yang menambah dosa. Kalau belum siap berpuasalah sebagaimana disunnahkan Rasul.

Terus kapan zae mau taaruf? Wah kalau yang ini zae dan murabbi aja yang tahu..hohohoho. Semoga zae mendapatkan istri yang sholehah, istri pilihan Allah yang dititipkan kepada zae, melalui jalan yang akan zae jalani, entah tahun ini ,atau tahun berikutnya..Amin

Dari Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyendiri ( berduaan) bersama seorang wanita tanpa ditemani mahromnya, karena yang ketiganya adalah setan” (HR Ahmad)