Selasa, 13 April 2010

Sebuah ingatan dari seorang sahabat

Alhamdulillah ya Allah. Engkau telah berikan teman yang senantiasa mengingatkan diri ini dikala sedang jauh dari-Mu. Terima kasih untuk teman atas pesannya. mohon ijin untuk mempublish ya, semoga dapat dijadikan pelajaran juga buat yang lain. Dalam doaku, semoga Allah menerima amal ibadahmu.


Sekiranya kamu merasa dirimu jauh dari Allah...
Sekiranya kamu merasa dirimu lalai dari Allah...
Sekiranya kamu merasa dirimu kotor dengan dosa dan kejahatan...
Sekiranya kamu merasa dirimu kurang amalan...
Sesungguhnya... Itu tanda Allah masih sayang


Namun... Cukupkah merasa dan memikirkan begitu saja?
Cukupkah sekadar meratapi, dan menyesali diri kurang berzikir?
"Usahlah sibuk menyebut diri kurang berzikir...
Usah berlama meratapi masa lalu yang terbuang...

Bangun!!!

Kalau kurang berzikir... segera berzikir...
Kalau terkalahkan oleh nafsu tidak bisa bangun beramal...Tunggu apa lagi? Persiapkan amalan....
Kalau jijik karena diri kotor dengan dosa...Apa lagi hendak ditunggu? Bertaubat dan kembali....
DIA pasti menyambut dengan gembira"

Sebenarnya...
Sekedar bersedih dan berlama menyesali diri tanpa upaya
merasa kurang beramal tanpa tindakan itu dari Syaitan.

Usah menunggu keinginan, niat, dan rencana kebaikan terpupus oleh kedatangan maut. Saat itu menangis menitiskan airmata darah sekalipun sudah tak berguna lagi.

0 komentar: