Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit saja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan.
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya,
sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah kemungkinan besar ia akan menghadapi kematiannya karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang berjalan menuju pada kematian
Pernahkah kita mendengar, berita tentang seorang pezina mati dikamar hotel diatas perut wanita nakalnya
Pecandu narkotik mati dalam saat pesta narkobanya
Pemabok mati saat pesta minum minumnya.
Penjudi sekarat di meja judinya
Begitu pula, kita sering mendengar, ahli ibadah meninggal di atas sajadahnya
Alangkah malangnya saat ajal tiba, kita masih berselimut dosa, berbalut nista
SEUMPAMA HARI INI KITA DIALAM KUBUR
Sendiri, dicekam sepi, gelap yang tak pernah terbayangkan
Hilanglah sudah…
Gemerlapnya dunia
Rumah yang dengan jerih payah dibangun bertahun tahun
Istri yang di CINTA dan pengabdiannya begitu tulus
Anak yang melekat padanya darag daging kita
Orang tua yang tetesan kasih sayangnya mengalir ditubuh kita
Perusahaan yang mati matian habiskan waktu untuknya
Mobil mewah yang menjadi kebanggaan
Semuanya tiada
Telah pergi
Masapun telah tiada…
Yang tersisa hanya DOSA
Yang terus terbayang
TERINGAT
Akan orang tua yang sisa hidupnya belum sampai dibahagiakan
Handaitaulan yang meminta bantuan kita terlantarkan dan kawan kawan yang banyak dikecewakan
Ya Allah masihkah ada hari milikMu untuk ku
Agar bisa ku tuntaskan semua urusan
Lilitan hutang yang belum terbayar
Banyaknya amanah dan kepercayaan yang tidak disampaikan
Banyaknya janji yang sering diingkari
Namun Kini
PINTU-MU sudah tertutup rapat
Bertaubat sudah terlambat
Menyesali diri sudah tidak berarti
Dan Tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan kesalahan yang tak termaafkan
Merasakan penderitaan yang PANJANG, yang tiada berakhir
SEKARANG
Adakah dalam hati kita
MATI itu sebagai PENGINGAT
SEMOGA
Selagi masih ada waktu
0 komentar:
Posting Komentar